Advokasi Pencegahan dan Penanggulangan Parotitis

Parotitis atau gondongen merupakan penyaki menular yang disebabkan oleh virus Paramyxovirus Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan saliva atau droplet (percikan ludah pada saat batuk, bersin, atau berbicara). Parotitis (Mumps) dapat terjadi pada semua usia namun biasanya terjadi pada kelompok umur 5-15 tahun dan bisa terjadi pada orang dewasa bahkan lansia. Masa inkubasi gondongen cukup lama yaitu sekitar 12-25 hari sebelum timbulnya gejala dan 5 hari setelahnya. Gejala yang biasa terjadi yaitu demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar parotis, nyeri saat mengunyah makanan, hilang nafsu makan, mudah lelah, dan mulut kering (1).

 

Di wilayah kerja Puskesmas Kokap I, kasus parotitis mulai banyak muncul pada bulan Juli 2024 dan terus meningkat sampai Februari 2025. Bahkan beberapa kasus mengelompok di sekolah-sekolah baik SD/ MI maupun SMP. Pada salah satu SMP negeri di Kokap, sebanyak 29 kasus parotitis terjadi di beberapa kelas. Sebagai salah satu tindakan penanggulangan, UPTD Puskesmas Kokap I mengusulkan kegiatan melalui Support for Sub-National Outbreak Response Through a Minigrant from SAFETYNET.

 

Akhirnya, pada tanggal 7 Mei 2025 terselenggara kegiatan sosialisasi dengan linsek sebagai salah satu advokasi penanggulangan dan pencegahan parotitis. Acara ini dihadiri oleh Panewu Kokap, Ibu Marsi, SIP., MA. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan pertemuan untuk advokasi ini. Beliau juga berpesan bahwa tidak ada kata terlambat, meskipun kasus sudah menurun dan kegiatan ini baru terlaksana, justru kegiatan ini bertujuan agar hal-hal semacam wabah atau kejadian luar biasa gondongen tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.